Sahabatku yang senantiasa dalam naungan Karunia dan Rahmat Allah SWT, Ikhlas.
Inilah kata yang mudah sekali diucapkan -saya rela kok, saya ikhlas kok- tetapi
tidaklah semudah dalam aplikasi perbuatan kita sehari-hari. Karena ikhlas adalah amalan hati. Karena ikhlas
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Kita hanya dapat melihat dari
tanda-tandanya. Itupun tidak pasti. Inilah (mungkin) sebagian makna dari
keikhlasa.
Ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata tidak mendapat pujian dari orang lain, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata tidak diekspos oleh media massa/elektronik, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata mendapat tanggapan yang negatif oleh orang lain, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata tidak dicatat oleh sejarah, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata merugikan diri kita sendiri secara lahiriah, disitulah makna keikhlasan; dan seterusnya.
Ada ataupun tidak ada orang lain kita tetap melakukan kebaikan; dicatat ataupun tidak dicatat oleh sejarah kita tetap melakukan kebaikan; diekspos ataupun tidak oleh media massa/elektronik kita tetap melakukan kebaikan; mendapat pujian ataupun tidak kita tetap melakukan kebaikan; mendapat tanggapan positif ataupun negatif kita tetap melakukan kebaikan; dan seterusnya.
Sehingga dalam Al Qur'an Surat 38:83 disebutkan salah satu kejujuran dari iblis/syetan bahwa dia tidak dapat menggoda orang-orang yang ikhlas.
Ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata tidak mendapat pujian dari orang lain, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata tidak diekspos oleh media massa/elektronik, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata mendapat tanggapan yang negatif oleh orang lain, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata tidak dicatat oleh sejarah, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata merugikan diri kita sendiri secara lahiriah, disitulah makna keikhlasan; dan seterusnya.
Ada ataupun tidak ada orang lain kita tetap melakukan kebaikan; dicatat ataupun tidak dicatat oleh sejarah kita tetap melakukan kebaikan; diekspos ataupun tidak oleh media massa/elektronik kita tetap melakukan kebaikan; mendapat pujian ataupun tidak kita tetap melakukan kebaikan; mendapat tanggapan positif ataupun negatif kita tetap melakukan kebaikan; dan seterusnya.
Sehingga dalam Al Qur'an Surat 38:83 disebutkan salah satu kejujuran dari iblis/syetan bahwa dia tidak dapat menggoda orang-orang yang ikhlas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar